Srimulat: Hidup Memang Komedi (2023) 5.0

5.0
Trailer

Nonton Film Online Srimulat: Hidup Memang Komedi (2023) | REBAHIN

Nonton Film Srimulat: Hidup Memang Komedi – Siap-siap tertawa dengan sejarah grup lawak legendaris. Srimulat Hidup Memang Komedi kembali hadir melanjutkan film sebelumnya Srimulat Hil Yang Mustahal yang masih disutradarai Fajar Nugros rilis di tahun 2022. IDN Pictures dan MNC Pictures kembali berkolaborasi di film kedua ini.

Film Srimulat Hidup Memang Komedi rilis perdana di bioskop Indonesia pada 15 November 2023. Berdurasi 1 jam 45 menit, kalian tidak perlu takut untuk lupa atau ketinggalan cerita dari film pertama. Tanpa menonton film pertama pun, kita sudah dirangkum di babak pertama film.

Kisah Gepeng (Juan Bio One) bersama pada grup Srimulat mempersiapkan tampil di TV Nasional begitu banyak lika-liku. Mulai dari Tarzan (Ibnu Jamil) yang terlihat tidak suka dengan Gepeng, walaupun Basuki (Elang El Gibran) selalu menjadi penengah.

Lalu Kabul (Erick Estrada) mencari jati diri menjadi Tessy, Nunung (Zulfa Maharani) dengan berbagai cara untuk menjadi cantik, tak lupa Timbul (Dimas Anggara) dengan segala gimmicknya. Menyusulnya Paul (Morgan Oey) dan Anna (Naimma Aljufri) ke Jakarta.

Semua dipersatukan dengan Bu Djudjuk (Erika Carlina) selalu terlihat berwibawa, karena membawa amanah Pak Teguh (Rukman Rosadi) untuk menjaga grup di Jakarta bersama Asmuni (Teuku Rifnu Wikana) yang terlihat mengatur tapi ikut kacau juga.

Jika kalian tidak menonton film pertama, itu tidak masalah. Karena di awal Srimulat Hidup Memang Komedi kita langsung disuguhkan kepada para anggota grup yang sudah berada di Jakarta kontrakan Babe Makmur (Rano Karno).

Konflik utama Gepeng yang menyukai Royani (Indah Permatasari) dikesampingkan. Sekarang kita melihat keseluruhan masalah dalam garis besar. Sehingga menjadi garis besar film pertama dan kedua.

Tapi hal yang membuat sedikit aneh, karena montase rangkuman film pertama tidak terlihat seperti rangkuman film. Hanya terlihat potongan-potongan kasar yang dicari lucunya. Ini sangat membuat babak pertama film seakan kehilangan arah.

Tidak ada jeda, mana yang diambil dari film pertama dengan mana bagian yang benar-benar baru ada di film kedua ini. Baiknya untuk yang sudah menonton film sebelumnya, sekedar pengingat sampai mana petualangan grup Srimulat di Jakarta.

Grup lawak dari luar Jakarta sangat sulit menembus TV Nasional kala itu. Apalagi TV kala itu dipenuhi propaganda pemerintah. Lika-liku perjalanan Srimulat sampai ditonton Skala Nasional menjadi pelajaran ringan penuh tawa.

Sepanjang alur, kita dapat melihat para punggawa grup lawak melakoni kehidupan mereka dengan penuh tawa. Meski terlihat kesulitan di Ibukota, menjalani hidup bersama di kontrakan penuh senyum dan gimmick komedi setiap saat.

Semua hal, bahkan sampai yang harusnya horor, tetap menjadi komedi. Sampai sedikit palung kesedihan tidak bisa mendobrak komedi yang terus menghantam kita di setiap selanya. Tidak ada celah untuk membuat kita sedih, semua tawa kecil sampai besar tidak terhitung.

Perut dan rahang kalian akan lelah melihat tingkah laku para anggota Srimulat kali ini. Gimmick dan cletukan khas mereka, selalu berhasil minimal membuat kita tersenyum.

Banyak yang membandingkan para pemeran baru ini dengan Srimulat aslinya. Memang sangat berbeda, karena ini merupakan film sejarah untuk mengenang perjuangan Srimulat sampai seterkenal itu pada masanya.

Komedi yang dibuat-buat secara tidak langsung juga akan mengocok perut kalian. Kuncinya nikmati saja alur cerita dan lelucon harian mereka. Karena jika menikmati film ini secara pikiran jauh ke belakang melihat Srimulat asli, akan sangat berbeda.